Parenting Islam (Hikmah Luqman dan Pesan Ibnul Qayyim)
orang
tua adalah seorang manusia yang mempunyai peran penting bagi sang buah hati
atau anak. memilih status menjadi parents tentunya seorang tersebut harus
menerima apa tugas terbaru dalam hidupnya, yang tidak ia dapatkan ketika di
masa sebelumnya.
banyak
dari para orang tua mulai membuka dirinya untuk terus mencari keilmuwan tentang
dunia parenting, cara ini dilakukan agar sang anak mendapat pendidikan terbaik
melalui beberapa penerapan dari ahli pakar. maka, kebetulan saya sengaja
mencoba untuk melirik dunia parenting setelah saya mencoba mereview buku metode
montessori karya mba Vidya. baca artikelnya https://www.matateduh.com/2021/10/ulasan-buku-montessori-keajaiban.html
walau
status saya belum menjadi parent tapi perbekalan ini tentunya tidak menjadi
sia-sia, apapun statusnya kita bisa sama-sama membangun generasi dengan pola
didik yang terbaik bagi sang anak.
sebenarnya
Allah sudah memberikan hikmah kepada kita atau parents tentunya-untuk
berpedoman pada kisah Lukman di surat 31. bahwasannya ada bekal atau mau'izoh
(nasehat) seorang Ayah kepada anaknya tentang: keimanan, syariah, dan ahlak.
bahwa
Lukman berbekal kepada sang anak untuk tidak menyekutukan Allah
وَاِذْ قَالَ لُقْمٰنُ لِابْنِهٖ وَهُوَ يَعِظُهٗ يٰبُنَيَّ لَا
تُشْرِكْ بِاللّٰهِ ۗاِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْم
dilanjut
ayat berikutnya, pesan yang disampaikan yaitu berbuat baik kepada ibunya dengan
dalih yang jelas bahwa sang ibu mengandungnya dengan lemah dan bertembah
lemahnya dan menyapihnya hingga 2 tahun, pesan selanjutnya untuk bersyukur
kepada Allah.
pesan
Luqman ini tentunya tidak diragukan lagi untuk seorang parents terutama Ayah
untuk selalu memperhatikan apa langkah yang akan dilakukan oleh anaknya. maka,
berbekalah sebuah pesan agar anak bisa merasakan bahwasannya ada seorang figur
yang super dan idolanya ini memperhatikan kehidupannya tanpa lepas pandangan.
hal ini senada disampaikan oleh ustadz yang dikenal oleh masyarakat tentang
sesi sharingnya dalam dunia parenting, bahwa seorang ayah jangan cuek terhadap
perkembangan anaknya. disampaikan juga bahwa pesan dari Ibnul Qayyim
Al-jauziyah dalam kitabnya "Tuhfatul Maudud biahkamil maulud" dalam
bab terakhir Ibnul Qayyim membahas masalah pendidikan dan ini ditujukan kepada
anaknya Ibrahim yang baru menjadi ayah, kitab ini ditulis 800 halaman dalam
waktu semalam. kitab ini berisi dalam bab akhir ada 3 hal yang menjadi kesalahan
orang tua
وكم ممن أشقى ولده و فلذة كبده في الدنيا و الآخرة
بإهماله و ترك تأديبه و إعانته له على شهواته
betapa
banyak orang tua yang menyesatkan anaknya di dunia dan akhirat karena 3 hal
1.
bi ihmailihi (cuek)
sifat
cuek ini membuat anak merasa kehilangan sosok figur ayah yang disebut juga
Fatherless. ustadz Bendy menyampaikan bahwa ia pernah mendengar seminar BKN
2011 yang pernah disampaikan oleh Bu Heny bahwasannya hampir 70% karakter anak
SD kebanci-bancian. seorang anak laki-laki tapi banyak distimulasi sifat-sifat
perempuan.
2.
tidak mengajarkan adab
dalam
mahfuzot juga dikatakan الشَّرَفُ بِالأَدَبِ لاَ
بِالنَّسَبِ bahwa kemulian itulah adab bukan keturunan, adab
merupakan bekal termahal bagi anak untuk selalu terbuka dengan gagasan dan
proses menerima keilmuwan.
3.
orang tua yang memfasilitasi syahwatnya.
contoh
ini banyak terjadi ketika anak menangis dan orang tua memberikan gadget. karena
tidak mau ambil pusing dengan aktivitasnya maka jalan pintasnya dengan
memberikan gadget tanpa pengawasan orang tua.
maka
dalam kalimat akhirnya Ibnul Qayyim menuliskan
وإذا اعتبرتَ الفسادَ في الأولاد رأيتَ عامَّتَه من قِبَل الآباء
jika
anda amati kerusakan pada anak-anak penyebab utamanya berasa pada sisi seorang
ayah
al
ummu madrosatul ula (sekolah pertama) wa abawa roisuha (dan bapak adalah
ketuanya). ibu memang sekolah pertama untuk anak-anak,tapi kalau gaada bapak
sekolahnya maka sekolah itu ilegal.
In each instance, the perpetrator held a cellphone near an Aristocrat Mark VI model slot machine shortly earlier than a run of fine fortune. Casino security pulled up the surveillance tapes and finally spotted the culprit, a black-haired man in his thirties who wore a Polo zip-up and carried a square brown purse. Unlike most slots cheats, he didn’t seem to tinker with any of the machines he targeted, all of which had been older models manufactured by Aristocrat Leisure of Australia. Instead he’d simply play, pushing the buttons on a sport like Star Drifter or Pelican Pete while furtively holding his 온라인카지노 iPhone near the screen.
ReplyDeleteSemoga kelak kita akan menjadi sosok orang tua yg bukan hanya mendidik dalam hal keilmuan tetapi juga akhlak dan juga visi misi kehidupan yang haq
ReplyDelete