Sejarah PERANG TELUK, Ketahui yuk!
PERANG TELUK
Judul: Perang Teluk
Penulis: Sumatno, DS Mulyanto, HG Sudarmin, Jajak MD
Penerbit: Metro Pos
Cetakan: pertama, tahun 1991
Buku Perang Teluk ini berisi tentang sejarah perang Teluk pada tahun
1991, nah sesuai dengan cetakannya tahun 1991 hal ini sejalan dengan terjadinya
perang teluk. Isinya mengenai topik-topik dari berbagai negara yang ikut campur
dalam terjadinya Perang tersebut. serta kronologisnya yang jelas dan padat saat
terjadinya detik-detik menuju Perang. Seperti kita ketahui bahwa terjadinya
Perang Teluk diawali permasalahan antar dua negara yakni Iraq dan Kuwait. Dua negara
ini memicu terjadinya campur tangan Amerika yang siap memanfaatkan momentum
ini.
Bagi saya isi buku ini amat sangat informatif, sajian bukunya
seperti berita, namun ada sedikit unsur subjektif dari seorang penulis dengan
memasukan pertanyaan dan bentuk doa di beberapa tulisan, seakan-akan penulis
sedang mengajak bicara pembaca, juga terdapat unsur persuasif yang penulis
tuangkan mengenai keberpihakan dalam posisi yang damai. Namun hal ini menjadi
kelebihan, karena penulis sangat rasional dalam tulisannya di kronologis perang
berserta tindakan para pemerintah yang bersangkutan, kemudian penulis memasukan
analisis dampak apa yang akan terjadi dan bagaimana permunculan selanjutnya.
Lanjut mengenai isi ceritanya secara detail, saya sedikit merangkum
dari buku ini, dalam peristiwa Perang Teluk, berawal dari jengkelnya Iraq
kepada Kuwait karena Kuwait bertindak pelanggaran terhadap kuota minyak serta
penurunan harga dari harga patokan yang telah ditentukan oleh OPEC. Hal ini
dikarenakan ladang minyak Rumelia yang berada di perbatasan kedua negara
tersebut. seakan-akan Kuwait diam-diam dengan terang-terangan berusaha menghancurkan
perekonomian Iraq. Dan yang paling parah tentu saja dirasakan oleh Akmad al-Sabah
yang waktu itu menjadi orang terkaya di dunia berkat minyaknya. Namun ia
beruntung bisa melarikan diri dari Iraq. Ini terjadi saat Iraq sudah menginvasi
Kuwait dengan beberapa tentaranya. Hal ini diketahui oleh Dewan Keamanan PBB, kemudian
PBB mengeluarkan resolusi bernomor 660 untuk mengutuk tindakan Iraq atas
invasinya di Kuwait. Menyusul 4 hari kemudian PBB menjatuhkan blokade sekaligus
embargo atas Iraq kecuali obat-obatan dan bahan makanan atas dasar kemanusiaan.
Namun Iraq tetap tidak mau pergi, hal ini tidak bisa ditoleransi oleh PBB, yang
kemudian mengeluarkan 12 resolusi agar Iraq segera meninggalkan Kuwait. Namun Iraq
masih bersikeras menetap di Kuwiat sampai akhirnya PBB mengutus tentara
multinasional di bawah bendera Amerika. Maka disinilah mulai muncul peperangan
antara Iraq dan Amerika.
Saya ingin sedikit memasukan hasil bacaan atas kesimpulan saya
mengenai buku ini, ketika Iraq jengkel dengan Kuwait, maka yang menjadi lawan
bukan Kuwait melainkan Amerika. Dengan anggapan dibawah tentara multinasional
Amerika juga memanfaatkan momen ini sebagai perpolitikan. Iraq termasuk negara
yang cukup kuat dalam persoalan peperangan, karena dikabarkan bahwa Iraq
memiliki senjata yang sangat ampuh dan terdapat bunker-bunker yang fungsinya
dijadikan tempat penyimpanan senjata yang tidak boleh diketahui dunia. Namun siapa
yang tidak tahu bahwa Amerika adalah negara yang sangat kuat, bahkan Amerika
menjadi tentara multinasional dalam kasus pertikaian dua negara. awalnya PBB
sudah memperingati Iraq untuk angkat kaki dari Kuwait namun hal ini dimanfaatkan
oleh Saddam Husen untuk bernegosiasi mengenai kemerdekaan Palestina, namun hal
ini tidak direspon oleh PBB. Maka semakin kuat Saddam Husein berani menerima
konsekuensi Perang dengan tentara multinasional yaitu Amerika. Maka terjadilah
peperangan. Dibalik kekerasan Saddam Huesin selaku presiden Iraq saat itu, banyak
dari beberapa negara yang simpati akan perilaku solidaritas bangsa Arab
terhadap kasus Palestina, hal ini didukung oleh Iran, Pakistan dan beberapa
negara muslim lainnya termasuk Mesir saat itu. Hingga akhirnya Saddam Husein
juga mengirim bom kepada Israel. Peperangan tersebut mendesak kedua belah pihak
Amerika dan Iraq untuk berdiskusi kembali mengenai dampak dari peperangan yang
diwakilkan oleh Menteri Luar Negeri Amerika yaitu James Bakes dan Menteri Luar
Negeri Iraq Tareq Aziz. Mereka berdua selalu berunding dan mencari jalan
perdamaian melalui usahanya agar tidak terjadi kerusakan bumi yang dampaknya
akan dirasakan oleh anak dan cucu nanti. Namun PBB tetap tidak merespon, maka
semakin kuat Iraq menyerang Israel dan juga menginvasi Kuwait.
Buku ini cukup memberikan informasi sejarah mengenai Perang Teluk
yang sempat menghebohkan dunia, karena diakhir Saddam ditangkap dan kena
hukuman mati karena sifat keras kepalanya. Buku ini memiliki 200 halaman dan
kertas yang tipis berwarna kuning. Kecil dan sangat enak untuk dibaca karena
penjelasannya berisi dengan sub-bab yang diberi judul. Jadi sangat mudah mengetahui
informasi tanpa meleber kemana-mana.
Intinya saya suka buku ini, dengan penjabaran kelebihannya seperti
yang tertulis di paragraf awal. Dan terimakasih sudah mampir di blog matateduh.com
Sampai jumpa, salam.
Comments
Post a Comment