Malam lebaran
terakhir bersama papa
Puasa akhir menjadi penutup bulan Ramadhan, dan perjumpaan
di bulan syawal. Penduduk bergema mengundang suka atas kemenangan umat islam di
hari raya dan duka atas berakhirnya puasa-bersahut-sahutan mengumandangkan
takbir, beberapa anak-anak berlarian sepanjang jalan menyalahkan petasan
kembang api bersama kawan nya juga keluarganya. Malam ini memang bukan jadi
kesenangan ku atas kemenangan umat muslim, ada hal lain penyebabnya. Ahh, sudah
rutinitas malam lebaran sejak aku berumur 23 tahun cibiran dan omongan tetangga
masuk ke telinga keluarga ku. Mamah yang sering mendapat omongan itu menuntut
ku untuk merubah omongan tetangga tentang hidupku. Aku lelah, sangat lelah
dalam tangisan berhari-hari.
Berbeda dengan malam lebaran sebelum-sebelumnya yang tak
patut kudengarkan cibiran mereka, hal ini berbeda, malam ini, tahun ini 2017
dalam bulan Ramadhan dihari ke-29 puasa. Papa jatuh sakit dan koma di Rumah
sakit. Wajahnya pucat terbaring lemah di Kasur dan diselangi hidungnya. Matanya
tak mau membuka dan tak mau melihat ku. Ia marah kepadaku kali ini, sepertinya.
Aku mohon pah biar aku mengabulkan satu permintaan mu untuk ini, tapi bangunlah
kembali terlebih dahulu.
Malam ini, aku lebih sedih dan terpuruk menunggu keajaiaban
Allahurobbi untuk menatap mata papah, ku kumandangkan takbir dekat dengan badan
papa dan selalu berdoa semoga kau bangun secepatnya.
*2 hari sebelum malam lebaran*
“kamu udah punya calonmu belum, Del?” Tanya mama dengan nada
sinis usai aku pulang kerja sekaligus menyantap beberapa bukaan puasa
Aku diam tak berkata, mata ekorku melirik mama yang
menuangkan minum untuk papa
“ma, baru buka puasa. Kok udah ngomongin yang berat” sahut
papa melihat ekpresiku yang terdiam
“loh mama salah pah? Si Dela udah umur 26 tahun masih juga
belum punya calon. Nanti pas kerumah sodara kan kita ditanya-tanya pah” ungkap
mama yang masih saja menyediakan makanan untuk papa
“tapi kan ada waktu yang tepat ngomonginya, abis tarawih
atau bisa nanti. Kamu gak liat putri kamu baru pulang kerja. Masih capek mah”
jelas papa yang mendukungku akan kondisiku ku
“papah tuh ya, semua dianggap gampang, dari dulu bilangnya
nanti-nanti sampe tahun depan. Dan sekarang papah masih ngomong nanti tarawih
atau kapan. Pasti kaya dulu lagi kan? Papah gak menuhi omongan!” suara mama
meninggi dan mulai meliriku tajam
“dela, apa kamu gak mau punya suami? Kenapa sih kamu? Gak
mau nikah? Radit, Firman, Fahri, Tamam. Mereka dateng kesini dari dulu-dulu
ampe udah punya pasangan semua kamu tolak, Rian anak temen mamah kamu gamau,
apa yang buat kamu gamau sama mereka? Bukan selera kamu?” mama mendekatkan dan
berteriak depan mukaku yang duduk terdiam melihatnya
Aku masih menghembuskan nafas, rasanya mama sudah cape
mendengar pertanyaan-pertanyaan tetangga juga saudara yang akan silaturahmi ke
rumah kami. Dia juga malu punya anak seperti aku yang belum menikah dan jadi
bahan cibiran para tetangga. Beda dengan kakaku yang sudah menikah di usia 23
tahun.
“Dela? Kamu sibuk?” papa mengetuk pintu kamarku dan membuka
“yah pah? Gak kok pah Cuma lagi ngetik laporan. Udah selesai
juga kok?”
“papah boleh masuk, nak?” menatap lembut dan hangat
Yah Cuma papah yang paling mengerti keadaan ku, saat
pertanyaan yang sama terlontar dari mamah papa berkali-kali mengucapkan “kamu
gak perlu denger kata mama, ikuti kata hati kamu saja, soal nikah bukan
main-main” ucap papa sejak dulu. Aku juga merasa papa paling sayang terhadapku
dibanding kaka, semangat ku berjuang akan cita-cita buat papa bangga padaku,
karena papa pernah bertanya soal cita-citaku. Kutanya padanya “papa mau aku
jadi apa?” dia hanya menjawab, “papa pengen kamu jadi pengacara yang baik”.begitu
ucapnya. “kenapa pengacara pah?kan mereka licik dan menutupi kebenaran?”
tanyaku. “tidak semua sayang, maka itu yang papa minta kamu jadilah pengacara
yang baik, yang membela kebenaran semua klien mu, jangan kau bela jika ia
bersalah dan bela biala ia benar” ungkap papa 8 tahun silam. Papa percaya kalau
aku bisa, dan sampai saat ini Alhamdulillah, Allah mengabulkan doaku untuk
menjadi pengacara setelah melewati kuliah selama 5 tahun di salah satu
perguruan tinggi negeri.
“kamu gak ada kasus nak?” tanyanya yang duduk di atas Kasur
“gak pah, beberapa hari lalu udah selesai kok” jawabku
sambil membereskan kertas yang berantakan di kamar
“Dela, papa sangat bangga sama kamu atas usaha kamu membela
mereka yang tak salah, kamu mengabulkan cita-cita papa dalam dunia hukum, papa
buat kamu terlalu sibuk sama kerjaan kamu sampai kamu lupa soal menikah.”
“pah, dela suka sama kerjaan ini dan gak ada urusan sama
nikah”
“gak dela, kamu yang gak merhatiin sekitar. Papa tahu, kamu
anak berbakti selalu nurut sama perintah orang tua, kamu mau ngelakuin yang
terbaik untuk papa atas keinginan papa. Papa benar-benar menyaksikan rutinitas
kamu, kamu pergi kesana kemari membela klien kamu, mencari bukti dan taka da
waktu untuk beristirahat, apalagi kencan sama seseorang diluar sana. Nak, mulai
sekarang kamu pergilah, kamu udah sukses sayang, kamu pilih cowo mana yang kamu
suka, papa punya teman kenalan seorang jaksa, anaknya juga jaksa dan dia lebih
tua dari kamu beda 2 tahun, dia pernah melihat kamu dan ia tertarik. Minta
dikenalkan papa tapi papa tak izinkan, karena kamu begitu berharga buat papa.
Maka tak sembarang papa langsung menerima tawarannya”
“pah, mungkin dela gak baik ngomong seperti ini. Dela belum
nemu kesendirian. Dela masih punya papa dan mama. Dela gamau orang asing hidup
sama dela, tidur dan berbagi dalam satu
ranjang. Dela juga gak mau orang asing melihat keburukan dan keaiban yang dela
punya”
“dela kamu gak boleh berbicara seperti itu. Kalo gak ada
papah dalam kehidupan mama, kamu gak terlahir nak”
“pah dela juga belum kepikiran punya anak dan pengen
mempunyainya”
“dela, keturunan sangat penting, papa mau lihat cucu papah
dari anak yang papa sayangi, mama mu kali ini benar nak, kamu harus mencari
calonmu, lebaran kamu sudah punya calon.” Papa bergegas membalikan badan dan
menuju pergi dari kamarku
“apa karena cibiran tetangga dan omongan saudara? Papa malu
aku jadi perawan tua?” ku memotong langkah papa menuju pintu keluar
“sudah papa jelaskan papa mau melihat cucu papa dari rahim
anak papa yang pintar juga cantik ini” jelas papa
“papa egois sama kaya mama, papa pikir hidup dela papa yang
ngatur? Pah dela gapai cita-cita dela demi papa. Dan itu hal yang cukup sulit,
karena gak sesuai sama cita-cita dela dulu”
“lalu mengapa kamu lakukan sekarang?”
“karena dela sayang sama papa, dela Cuma mau bahagiain papa”
“kalau begitu tak usahlah kamu dengarkan ucapan papa tentang
menikah” papa bergegas meninggalkanku dan menahan sedikit amarah di mukanya
Benar-benar mengguncang hati, suasana hening dan dinding
lantai mulai retak seperti gempa, atap runtuh seketika dan menyesakan hatiku,
melihat tingkah papa yang tidak pernah sebelumnya aku lihat. aku terlalu kejam,
cuma papa satunya yang mengerti aku dan menyayangiku akan mengerti perasaanku.
****
Sampai saat itu aku tak pernah tahu bahwa itu permintaan
terakhir papa untukku, malam lebaran hari raya umat muslim sedunia. Dibulan
berakhirnya Ramadhan. Papa harus berbaring di ranjang rumah sakit karena
terserang penyakit jantung yang sudah lama menimpanya tanpa kuketahui. Kabar
itu memang sedikit berbeda dari malam-malam lebaran setiap tahun, tidak
menyakitkan sama sekali untuk tahun sebelumnya, namun ditahun ini aku harus
kehilangan sosok prinsip dalam hidupku. Yah, dia papah yang selalu mengerti
akan keadaanku dan merubah aku untuk menjadi anak yang baik dan cerdas saat
ini. Aku rasa aku terlalu keras saat itu pah, membantah perkataanmu dan
membiarkan wajah keriputmu dengan rasa kesal.
Ini permintaan terakhirmu akan aku penuhi dengan jalan hidup
yang aku yakini, tentu aku akan menikah dan melahirkan anak dari rahimku, bukan
karna cibiran tetangga dan juga mama yang masih malu akan statusku tapi ini
demi aku dan juga papah. Aku yakin ini pilihanku bukan memenuhi permintaanmu
sepenuhnya pah, maafkan aku atas semua hal itu, sebelum malam hari lebaran.
youtube - videoodl.cc | VideoOdds
ReplyDeleteyoutube.com › youtube › youtube-videos › youtube to mp3 shark youtube › youtube › youtube › youtube-videos Watch free Videos. Play videos for free on YouTube.